Sebagai kota destinasi wisata, Malang, Jawa Timur terus berbenah. Salah satu sudut Kota Malang yang telah dilakukan perbaikan adalah Jalan Basuki Rahmat. Jalan ini masuk ke dalam proyek Kayutangan Heritage yang rencananya akan dijadikan sebagai ikon baru Kota Malang.

Agar semakin cantik ada 96 lampu hias klasik yang didatangkan langsung dari Klaten, Jawa Tengah. Penambahan lampu tersebut membuat Jalan Basuki Rahmat mirip dengan Jalan Malioboro di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suasana malam juga makin terasa syahdu, setelah ditambahkan deretan kursi taman di atas trotoar. Masyarakat yang ingin menikmati malam bisa duduk santai sejenak di kursi yang telah disediakan. Enggak hanya lampu, sebanyak 36 pohon Tabebuya juga ditanam di sepanjang jalan tersebut.
"Untuk rencana akan jadi ikon Kota Malang. Segera kita hiasi di berbagai titik. Kami beli dalam kondisi besar dan dipangkas rantingnya selagi ini musim hujan sehingga nanti bisa tumbuh lebat. Tabebuyanya tiga warna yakni merah, pink, dan kuning,” kata Wahyu Setianto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.

Pengadaan puluhan lampu hias ini menggunakan APBD 2021 sebesar Rp1,6 miliar. Sementara untuk pohon Tabebuya sebesar Rp80 juta. Pohon Tabebuya dipilih karena banyak ditanam di berbagai kota seperti Surabaya dan terbukti indah bila bunganya bermekaran.

Dari pantauan Tim IDZ Creator, puluhan lampu hias di sepanjang Jalan Basuki Rahmat, Kota Malang telah menyala sejak (1/1/2022) mulai pukul 18.00-05.00 WIB. Karena keunikannya, banyak pejalan kaki menyempatkan duduk di sepanjang pedestrian dan sesekali mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka.