Beberapa waktu lalu viral di media sosial yang memperlihatkan seorang turis asal Taiwan, mengaku diperas bea cukai saat mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali.
Turis yang datang ke Indonesia bercerita dalam bahasa China mengaku, dirinya sempat dimintai uang oleh salah satu oknum bea cukai setelah mengambil foto untuk dilaporkan kepada driver yang menjemputnya.
Dia kemudian dibawa ke dalam sebuah bilik dan berujung dimintai uang sekitar Rp4 juta.
Baca juga: Heboh Bea Cukai Indonesia Diduga Palak Turis Taiwan Sampai Disorot Media Asing
Terkait dengan kejadian viral ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa pihaknya mengaku kesulitan dalam proses verifikasi kejadian tersebut. Hingga saat ini, ia mengaku belum mendapatkan data dan informasi valid.
"Kami kesulitan mencari sumber informasi tersebut karena per hari ini kami belum mendapatkan data lengkap untuk verifikasi. Tapi ini sebuah masukan yang akan dikoordinasikan dengan bea cukai dan Kemenkeu yang sedang berbenah," kata Sandiaga Uno dalam weekly briefing, Kamis (20/4/2023).

Lebih lanjut Sandiaga menyatakan, kejadian seperti itu memang perlu koordinasi dari berbagai pihak. Apalagi hal ini berkaitan dengan pelayanan untuk para turis.
"Ini perlu dikoordinasikan karena banyak sorotan yang tidak hanya kepada bea cukai namun kepada seluruh aspek dari pelayanan kita. Bagaimana pemerintah memberi pelayanan terbaik sehingga target wisatawan kita yang baru saja dinaikkan menjadi 8,5 juta kunjungan bisa tercapai sehingga berita-berita negatif perlu kita klarifikasi," tambahnya.
Baca juga: Heboh Alkes WNA di Bali Ditahan Bea Cukai, Kemenkes Angkat Bicara
Sandiaga berharap kasus seperti itu bisa terselesaikan dengan baik dan tidak menjadi bumerang bagi pariwisata Indonesia. Terlebih saat ini Kemenparekraf tengah berupaya mencapai target wisatawan.
"Kita harapkan ditangani dengan baik dan tidak akan menjadi satu persen yang semakin kalau tidak ditanggapi, akan jadi negatif bagi persepsi dan image Indonesia di wisata dunia yang sedang tinggi," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya: